Salah satu merek dagang terkenal di Semarang adalah Lawang Sewu (seribu pintu) yang terkenal dengan nilai sejarah dan juga cerita seram, berdasarkan acara National Geographic "Saya tidak akan masuk ke sana" oleh Robert Joe, tempat yang sangat menarik untuk berhenti dan menjelajah. Saya cukup beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk melewati Lawang sewu meski sudah cukup larut, mengejutkan Lawang Sewu yang buka sampai jam 9 malam dan biaya masuk hanya Rp 10.000 per orang tapi jika anda memerlukan pemandu lokal untuk berkeliling dengan anda sekitar Rp. 30.000. Jadi bagi yang berminat untuk mengetahui:
Lawang Sewu dirancang oleh C. Citroen Construction dimulai pada tahun 1904 dengan gedung A, yang selesai dibangun pada tahun 1907. Sisa kompleknya selesai pada tahun 1919. Awalnya digunakan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij, kereta api nasional dari Timur Belanda Hindia.
Setelah Jepang menginvasi Indonesia pada tahun 1942, tentara Jepang mengambil alih Lawang Sewu. Ruang bawah tanah gedung B diubah menjadi penjara, dengan beberapa eksekusi terjadi di sana. [3] Ketika Semarang direbut kembali oleh Belanda dalam pertempuran Semarang pada bulan Oktober 1945, pasukan Belanda menggunakan terowongan yang menuju ke gedung A untuk menyelinap masuk ke kota. Pertarungan pun terjadi, dengan banyak pejuang Indonesia sekarat. Lima pegawai yang bekerja di sana juga terbunuh (Sumber Wikitravel Lawang Sewu)
Ini mungkin kali ke-3 saya mengunjungi Lawang sewu yang pertama saya mendapat kesempatan untuk pergi ke lantai atas dan melihat begitu banyak bak mandi, yang kedua saya kunjungi bersama paman dan bibi saya adalah bagian yang paling menakutkan, ini adalah tantangan yang kami hadapi. Kami cukup beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk berjalan bersama di ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah ditutupi air sampai ke kaki kami, kami memiliki 3 senter karena sangat gelap di dalamnya, perjalanan panjang dari satu
ujung ke ujung yang lain. Kunjungan saya kali ini sangat berbeda sehingga pemerintah telah merenovasi bangunan dan menutup sebagian besar bagian bangunan, dinding dan pintu yang dilukis menambahkan gambar lebih seperti museum sekarang.
The Thousand Doors - Lawang Sewu Semarang
Reviewed by rezzy
on
Januari 15, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: